Kategori: Uncategorized

  • Universitas Airlangga

    Universitas Airlangga

     

    Universitas Airlangga (sesuai STATUTA Universitas Airlangga disingkat UNAIR bahasa Jawa: ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦼꦂꦱꦶꦠꦱ꧀ꦄꦲꦶꦂꦭꦁꦒ) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Universitas ini didirikan pada tanggal 10 November 1954 bertepatan dengan hari pahlawan yang ke-9. Berdasarkan peringkat dari QS World University Ranking 2024, Universitas Airlangga menduduki peringkat keempat sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Sedangkan, peringkat internasional Universitas Airlangga berdasarkan QS World University 2025 berada pada posisi 308

    Sejarah

    Lahirnya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum UNAIR resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktik kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jalan Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923, gedung NIAS dipindah dari Jalan Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran UNAIR di Jalan Mayjen Prof. Dr. Moestopo, Surabaya.

    Kemudian Dr. Lonkhuizen, Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, mengajukan usulan untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS. Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIA (School tot Opleiding van Indische Tandartsen). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika (sekolah kedokteran dan kedokteran gigi) dengan Dr. Takeda sebagai direktur pertamanya, menjabat antara tahun 1942–1945.

    Dua tahun kemudian, pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya menjadi Tandheelkundig Instituut. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status menjadi Universiteit Tandheelkundig Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi Lembaga Ilmu Kedokteran Gigi (LING) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof. M. Soetojo. Pada tahun 1948, UNAIR merupakan cabang dari Universitas Indonesia yang memiliki dua fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi

    UNAIR secara resmi berdiri pada tahun 1954 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57/1954 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954, bertepatan dengan perayaan hari pahlawan yang kesembilan. Pada tahun yang sama pula berdiri Fakultas Hukum yang dulunya merupakan cabang dari Fakultas Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    Pada saat diresmikan, Universitas Airlangga terdiri dari lima fakultas, yaitu

    1. Fakultas Kedokteran yang semula merupakan cabang dari Universitas Indonesia;
    2. Fakultas Kedokteran Gigi, yang semula merupakan cabang dari Universitas Indonesia;
    3. Fakultas Hukum, yang semula merupakan cabang dari Universitas Gadjah Mada
    4. Fakultas Sastra, yang berkedudukan di Denpasar, yang pada tahun 1962 fakultas ini memisahkan diri dari Universitas Airlangga untuk menjadi bagian dari Universitas Udayana;
    5. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang berkedudukan di Malang, dan pada tahun 1963 memisahkan diri dari Universitas Airlangga menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Malang, yang sekarang telah berubah menjadi Universitas Negeri Malang (UM)

    Nama dan simbol

    Nama “Airlangga” diambil dari nama raja yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019 hingga tahun 1042 yaitu Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramattungadewa atau dikenal dengan nama Prabu Airlangga.

    Simbol Universitas Airlangga adalah “Garuda Mukti” dengan penunggang Batara Wisnu yang membawa guci berisikan air “amerta” yakni air kehidupan abadi. Simbol ini melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa kekal.

    Nama serta simbol Universitas Airlangga tersebut diwujudkan dalam sebuah patung Prabu Airlangga setinggi kira-kira tiga meter dan berdiri di depan Kampus A Universitas Airlangga. Patung tersebut dikerjakan pada tahun 1954 oleh Hendra Gunawan, pematung dari Pelukis Rakjat atau yang nantinya menjadi bagian Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra). Pengerjaan patung dilakukan oleh Hendra bersama lima orang anggota Pelukis Rakjat dan sepuluh pekerjaan lainnya serta memakan waktu lebih kurang tiga puluh hari dalam penyelesaiannya.

    Bendera Universitas Airlangga berwarna kuning dan biru. Warna kuning melambangkan keagungan, biru melambangkan kesatria dan jiwa yang mendalam. Warna-warna itu diambil dari warna selubung yang menutupi patung Wisnu pada upacara pendirian Universitas Airlangga oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954.

    Lokasi

    Universitas Airlangga memiliki 14 fakultas dan 1 sekolah pascasarjana yang menempati tiga kampus yang tersebar di Surabaya, yakni:

    • Kampus Dharmahusada – A di Jalan Prof. Dr. Moestopo 47. Di kampus ini terdapat Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG)
    • Kampus Dharmawangsa – B di Jalan Airlangga 4-6. Di kampus ini terdapat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Vokasi (FV), dan Sekolah Pascasarjana (SPs)
    • Kampus MERR – C di Mulyorejo, Surabaya Timur. Di kampus ini terdapat Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Keperawatan (FKp), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK), dan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM)
    • Kampus Banyuwangi, kampus Fakultas Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (FISIKA) Universitas Airlangga yang bertempat di Gedung Kampus Giri Jalan Wijaya Kusuma No. 113 dan Kampus Sobo Jalan Ikan Wijinongko No.18a. Di FIKKIA ini terdapat 3 program studi, yakni S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Kedokteran Hewan,dan S1 Akuakultur.
    • Kampus Jakarta terletak di Graha STR Kemang, Jakarta Selatan, ini khusus dibuka untuk Program Studi Magister Hukum, Magister Kenotariatan, serta Sains Hukum dan Pembangunan

    Sumber daya

    Sumber daya manusia di Universitas Airlangga terdiri dari staf akademik dan staf kependidikan. Staf akademik terdiri atas staf akademik tetap sebanyak 1522 orang dengan rincian 1472 orang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan yang berstatus Pegawai Non-PNS berjumlah 49 orang. Staf akademik tidak tetap dengan status dosen luar biasa sebanyak 223 orang dan dosen dengan status honorer sebanyak 113 orang.

    Rekapitulasi jumlah staf akademik tetap berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut:

    • Staf akademik dengan jenjang pendidikan sarjana (S-1) sebanyak 156 orang
    • Staf akademik dengan jenjang pendidikan magister (S2) & spesialis 1 (Sp-1) sebanyak 885 orang
    • Staf akademik dengan jenjang pendidikan doktor (S-3) sebanyak 481 orang

    Staf kependidikan berjumlah 2002 yang terdiri atas 1129 orang yang berstatus PNS, 7 orang berstatus Pegawai Tetap Non-PNS, dan 866 orang berstatus Honorer.

    Rekapitulasi jumlah staf kependidikan berdasarkan pendidikan adalah sebagai berikut:

    • Staf kependidikan dengan jenjang pendidikan magister (S2) sebanyak 43 orang
    • Staf kependidikan dengan jenjang pendidikan sarjana (S-1) sebanyak 591 orang
    • Staf kependidikan dengan jenjang pendidikan sarjana (S1) Profesi sebanyak 32 orang
    • Staf akademik dengan jenjang pendidikan diploma sebanyak 326 orang
    • Staf akademik dengan jenjang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) sebanyak 825 orang
    • Staf akademik dengan jenjang pendidikan kurang dari sekolah menengah atas (SMP dan SD) sebanyak 181 orang

    Kegiatan administrasi

    Kegiatan administrasi Universitas Airlangga (UNAIR) dipusatkan di Kantor Manajemen Universitas Airlangga yang terletak di Kampus C Mulyorejo, Surabaya.

    Fasilitas

    Masjid Ulul Azmi (Kampus C)

    • Masjid Nuruzzaman (Kampus B)
    • Asrama Mahasiswa Putra dan Putri
    • Perpustakaan Kampus
    • Airlangga Convention Centre (ACC)
    • Airlangga Syariah and Entrepreneurship Education Center (EEC) tower
    • Bus Flash UNAIR
    • Sarana ATM
    • Student Centre
    • Koperasi Mahasiswa (Kopma)
    • Poliklinik
    • Danau Cinta Airlangga
    • Rumah Sakit Universitas Airlangga
    • Rumah Sakit Hewan Pendidikan UNAIR
    • Rumah Sakit Gigi dan Mulut UNAIR
    • Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi UNAIR
    • Park & Food Center
    • Wi-Fi 24 jam yang berada di lingkungan kampus UNAIR
    • Pusat Bahasa UNAIR (di Gedung ASEC)
    • Amphitheater (Kampus B)
    • Griya Tamu Airlangga
    • Lapangan :
      1. Lapangan Basket
      2. Lapangan Futsal
      3. Lapangan Tenis

    TEMPAT BERMAIN SLOT YANG ASIK : MAHKOTA69

  • AWAL MULA UNIVERSITAS DI INDONESIA

    AWAL MULA UNIVERSITAS DI INDONESIA

    Universitas Indonesia (disingkat UI) adalah perguruan tinggi di Indonesia. Kampus utamanya terletak di bagian Utara dari Depok, Jawa Barat tepat di perbatasan antara Depok dan wilayah Jakarta Selatan, sementara kampus utama lainnya terdapat di Salemba, Jakarta Pusat. UI merupakan institusi pendidikan tinggi tertua di Indonesia. Beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Jakarta, dan Politeknik Negeri Jakarta pada awalnya merupakan bagian dari UI hingga kemudian memisahkan diri menjadi institusi tersendiri. UI juga merupakan salah satu dari tiga perguruan tinggi terbaik di Indonesia bersama dengan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

    Cikal-bakal terbentuknya Universitas Indonesia adalah ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan yang memegang sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese doctor). Secara resmi, UI memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo.Tanggal tersebut dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia

    Sejarah

    Cikal bakal UI bermula dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin (Opleiding van eleves voor de genees-en heelkunde en vaccine) pada tanggal 2 Januari 1849 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktik di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor).

    Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.

    Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechtshoogeschool te Batavia – Sekolah Tinggi Hukum di Batavia) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

    Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (PDRI) didirikan pada tanggal 19 Agustus 1945 di Jakarta. memiliki dua fakultas (waktu itu disebut perguruan tinggi), yaitu Perguruan Tinggi Kedokteran dan Perguruan Tinggi Hukum/Kesusasteraan. Ketua BPK RI adalah Prof. dr. Sarwono Prawirohardjo. Perguruan Tinggi Kedokteran dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945.} Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta pada akhir tahun 1945, BPK RI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universitas Indonesia (UI).

    Universitas Indonesia (UI) secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.M. Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat atau opium di Jl. Salemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.

    Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakultas Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta Fakulteit Sastra dan Filsafat di Jakarta; Fakultas Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakultas Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di Bandung; Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan di Bogor; Fakultas Ekonomi di Makassar; Fakultas Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.

    Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universiteit disahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.

    Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB), fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga, dan di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.

    Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.

    Kampus UI saat itu berada di Salemba dan Rawamangun. Kampus Salemba terdiri dari fakultas-fakultas eksakta, yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika, Ilmu Pasti dan Alam (FMIPA); sementara kampus Rawamangun terdiri dari fakultas-fakultas non-eksakta, yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Psikologi (FPsi), Fakultas Sastra (FS). Baru pada tahun 1988 sebagian besar kampus pindah ke Depok, sementara kampus Salemba diperuntukkan bagi Pasca-Sarjana. Kampus di Rawamangun diberikan kepada IKIP Jakarta, yang kemudian berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

    Dalam sepuluh tahun terakhir, dinamika perkembangan internal dan eksternal yang melingkupi UI sangat terasa pengaruhnya terhadap pasang surut kondisi UI. Di antaranya adalah, disahkannya oleh pemerintah UU no 12 / 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang kemudian menjadi naungan bagi status hukum UI. Menurut UU tersebut, Perguruan Tinggi BHMN dan Perguruan Tinggi BHMN yang telah berubah menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dengan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum, ditetapkan sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH). Pelaksanaan UU tersebut, khususnya pasal 66 ayat (2), mengantarkan kepada ditetapkannya oleh pemerintah PP No. 68 / 2013 tentang Statuta Universitas Indonesia (Statuta UI)

    Atribut identitas

    Lambang

    Lambang UI diciptakan pada tahun 1952 oleh Sumartono (menggunakan nama alias Sumaxtono), mahasiswa jurusan Seni Rupa di Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Bandung. Desain Sumaxtono terinspirasi dari kala-makara (Kala dan Makara masing-masing adalah tokoh dalam mitologi Hindu), salah satu dekorasi dalam banyak candi Hindu di Indonesia. Dalam dekorasi candi, Kala berada di atas a kekuatan itu dipadukan dan distilir Sumaxtono menjadi makara yang melambangkan Universitas Indonesia sebagai baik sumber ilmu pengetahuan, maupun hasilnya, yang menyebar ke segala penjuru.

    Secara keseluruhan, lambang UI menggambarkan Pohon Ilmu Pengetahuan yang tumbuh subur karena air yang mengalir terus-menerus dari bawahnya. Pohon berikut cabang dan kuncup melambangkan ilmu pengetahuan dengan cabang-cabang ilmu pengetahuannya, sementara kuncup suatu saat akan mekar dan menjadi cabang ilmu pengetahuan baru. Kuncup-kuncup itu akan senantiasa mekar selama pohon ilmu pengetahuan itu hidup. Dengan demikian, Sumaxtono ingin menyatakan bahwa cabang-cabang ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan zaman.

    Makara yang mengalirkan air melambangkan hasil yang memancar ke segala penjuru. Makna yang diberikan Sumaxtono adalah Universitas Indonesia sebagai sumber ilmu pengetahuan, akan menghasilkan sarjana-sarjana yang cerdas, terampil, penuh ketakwaan, berbudi luhur, dan berkepribadian, serta bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta masalah yang dihadapi masyarakat, dan mampu menyelesaikannya sesuai dengan kaidah-kaidah akademik, dimanapun mereka berada.

    Rancangan desain berikut maknanya diperlihatkan oleh Sumaxtono kepada Srihadi Soedarsono (mahasiswa Seni Rupa FT-UI, Bandung Angkatan 1952) pada tahun 1952. Hanya saja, tidak diketahui kapan dan siapa yang mengesahkan lambang UI tersebut. Buku pertama yang menggunakan lambang Universitas Indonesia di sampulnya untuk pertama kali adalah buku Universitas Indonesia, Fakultas Teknik, Bandung: Rentjana Untuk Tahun Peladjaran 1952-1953 (Percetakan AID, Bandung, 120 hlm.) menggunakan lambang Universitas Indonesia untuk pertama kali seperti yang dibuat oleh Sumaxtono (tanpa bingkai segi lima).

    Secara umum, Makara Universitas Indonesia berwarna kuning, sedangkan setiap fakultas di UI memiliki warna Makara/panji yang berbeda-beda, yaitu:

    • Hijau untuk Fakultas Kedokteran
    • Hijau – putih untuk Fakultas Kedokteran Gigi
    • Biru – hitam untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
    • Biru untuk Fakultas Teknik
    • Merah untuk Fakultas Hukum
    • Abu-abu untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis
    • Putih untuk Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
    • Biru Muda untuk Fakultas Psikologi
    • Jingga untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
    • Merah – Ungu untuk Fakultas Ilmu Administrasi
    • Ungu untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat
    • Biru – merah untuk Fakultas Ilmu Komputer
    • Biru muda – biru – biru muda untuk Fakultas Ilmu Keperawatan
    • Biru – hijau untuk Fakultas Farmasi
    • Hijau – jingga -biru untuk Program Vokasi (DIII)
    • Hitam – Hijau untuk Sekolah Ilmu Lingkungan
    • Hitam – Abu-abu untuk Sekolah Kajian Stratejik dan Global
    • merah – kuning untuk Politeknik Universitas indonesia (1982 – 1998), sekarang PNJ

    Panji

    UI memiliki panji berbentuk kapak yang lazim digunakan pada zaman neolitikum, yang merupakan masa peralihan dari zaman batu ke zaman perunggu. Hal ini melambangkan sifat dinamis bangsa Indonesia yang selalu mengikuti zaman.

    Di tengah kapak tersebut terdapat lambang Universitas Indonesia yang berbentuk bulat seperti matahari, melambangkan Universitas Indonesia sebagai penyuluh dan pelopor rakyat Indonesia di bidang ilmu pengetahuan. Lambang UI berwarna kuning keemasan pada panji dan bendera fakultas atau satuan organisasi di lingkungan UI melambangkan kebesaran dan keagungan

    Jaket almamater dan jas UI.

    Jaket almamater UI dikenal sebagai Jakun, akronim dari jaket kuning. Disebut Jakun karena jaket ini memiliki warna dasar kuning terang dengan gambar lambang Universitas Indonesia (Makara) yang terpasang di dada sebelah kiri yang warnanya sesuai dengan warna panji fakultas masing-masing.

    Jas UI berwarna dasar kuning almamater dengan bergambar lambang UI yang dibuat dengan benang bordir berwarna kuning dan ditempel di dada sebelah kiri. Jas UI digunakan pada acara protokoler universitas, dan dipakai oleh para Petinggi universitas

    Kendi ilmu

    “Kendi Ilmu” adalah kendi simbolik yang pada setiap acara wisuda diserahterimakan dari sarjana baru yang diwisuda kepada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Arti simbolik dari penyerahan kendi ini adalah kesinambungan dari generasi yang pergi kepada generasi yang datang, sebagaimana sebuah ungkapan Ribuan Yang Datang, Ribuan Pula Yang Pergi. Kesinambungan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan sebagai hasil perjuangan dan daya upaya yang sungguh-sungguh

    Lagu

    Dua lagu yang dijadikan lagu wajib di Universitas Indonesia berjudul Hymne Almamater dan Genderang Universitas Indonesia. Lagu-lagu ini biasa dinyanyikan pada acara-acara resmi universitas, penyambutan mahasiswa baru, dan wisuda. Lagu Hymne Almamater diciptakan oleh H.S. Mutahar dan syairnya menggambarkan tekad warga Universitas Indonesia untuk bersatu mengamalkan tridharma perguruan tinggi,melalui lirik yang berbunyi: mengabdi Tuhan, bangsa, dan negara. Sementara itu, lagu Genderang Universitas Indonesia menggambarkan semangat mahasiswa UI untuk menuntut ilmu dan berbakti. Setiap tahun, mahasiswa baru UI menyanyikan lagu-lagu ini, bersama dengan beberapa lagu lain seperti Rayuan Pulau Kelapa, Pahlawan Muda, dan Keroncong Kemayoran pada saat acara wisuda semester genap sekaligus penyambutan resmi pihak universitas kepada para mahasiswa baru

    Kampus

    Secara geografis, posisi kampus UI berada di dua area berjauhan, kampus Salemba dan kampus Depok. Mayoritas fakultas berada di Depok dengan luas lahan mencapai 320 hektar dengan atmosfer green campus karena hanya 25% lahan digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan. 75% wilayah UI bisa dikatakan adalah area hijau berwujud hutan kota di mana di dalamnya terdapat 6 danau alam

    Cikini
    Kampus UI Cikini terletak di daerah Cikini, Jakarta Pusat. Kampus yang berada tepat di depan Stasiun Cikini ini digunakan oleh Program Pascasarjana Fakultas Administrasi dan Kedokteran komunitas

    Salemba

    Kampus UI Salemba terletak di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Fakultas yang berada di kampus ini adalah Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan beberapa Program Pascasarjana Multidisiplin, program Ekstensi dan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi, serta laboratorium Fakultas Teknik. Khusus untuk Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi program S1/sarjana sejak 2013 lalu telah pindah ke kampus utama UI Depok untuk urusan akademis sedangkan urusan administrasi tetap di Salemba, Jakarta Pusat.

    Depok

    Kampus utama UI Depok, terletak di perbatasan antara Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan Kota Depok, Jawa Barat, dibangun pada pertengahan tahun 1980-an untuk mengakomodasi modernisasi universitas menuju visi UI universitas riset kelas dunia. Saat ini, Kampus Depok adalah kampus utama Universitas Indonesia. Sebagian besar fakultas di UI (MIPA, Teknik, Psikologi, Hukum, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Pengetahuan Budaya, Ilmu Komputer, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Keperawatan, Farmasi, Ilmu Administrasi) berada di sini dan sejak 2013, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi pun telah pindah ke Depok untuk urusan akademis dan proses perkuliahan.

    Kampus utama UI Depok dilewati oleh rel kereta rel listrik (KRL/commuter line) Jakarta-Bogor sehingga mahasiswa mendapatkan kemudahan transportasi dengan adanya 2 stasiun di lingkungan kampus yaitu Stasiun UI dan Stasiun Pondok Cina.

    Perpustakaan Pusat Universitas juga terletak di sini. Selain itu terdapat pula berbagai fasilitas lain seperti Pusat Administrasi Universitas, Pusat Kegiatan Mahasiswa, Gymnasium, stadion, lapangan hoki, penginapan (Wisma Makara), agen perjalanan Makara Tour & Travel, dan Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia.

    Di kampus Depok juga terdapat satu komunitas yang berfokus terhadap dunia pendidikan, yakni Cak Tarno Institute, komunitas ini digunakan sebagai ruang diskursus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Cak Tarno Institute (CTI) didirikan pada 14 Februari 2005. Nama Cak Tarno Institute diambil dari nama pendiri sekaligus Rektor dan Sokoguru CTI, yakni Cak Tarno, pedagang buku di sebuah kios kecil yang berada gang bernama Gg. Stasiun UI, yang menjadi penghubung antara Jalan Margonda Raya dengan Kampus Universitas Indonesia serta stasiun kereta Universitas Indonesia.

    Organisasi dan tata kelola Organisasi dan tata kelola

    Universitas Indonesia adalah perguruan tinggi negeri berbadan hukum berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013. Terdapat organ-organ universitas yang terdiri dari:

    • Majelis Wali Amanat
    • Rektor
    • Senat Akademik
    • Dewan Guru Besar

    Pusat Administrasi Universitas

    Pusat Administrasi Universitas/PAU atau yang dikenal dengan Rektorat adalah bagian yang vital dan esensial bagi manajemen UI. Pusat Administrasi Universitas terdiri dari: 12 Direktorat, 8 Kantor dan 3 Badan. Setiap entitas menjalankan fungsinya masing-masing yaitu sebagai unsur penunjang akademik, unsur pelayanan administrasi, dan unsur pelaksana pelayanan umum.

    Unsur Penunjang Akademik

    • Badan Pengembangan Universitas dan Pengelolaan Logistik
    • Badan Legislasi dan Layanan Hukum
    • Rumah Sakit Pendidikan
    • Badan Penjaminan Mutu Akademik
    • Satuan Pengawas Internal
    • Satuan Manajemen Resiko
    • Kantor Urusan Internasional
    • Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru
    • Kantor Sumber Daya Pembelajaran
    • Kantor Administrasi Riset dan Inovasi
    • Kantor Pengelolaan Produk Riset dan Inovasi
    • Perpustakaan
    • UPT Asrama
    • UPT Klinik Satelit
    • UPT Pengamanan Lingkungan Kampus
    • UPT Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

    Unsur Pelaksana Administrasi

    • Direktorat Pendidikan
    • Direktorat Pengembangan Akademik
    • Direktorat Kemahasiswaan
    • Direktorat Perencanaan dan Anggaran
    • Direktorat Keuangan
    • Direktorat Akuntansi
    • Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas
    • Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
    • Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis
    • Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi
    • Direktorat Sumber Daya Manusia
    • Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni
    • Direktorat Kerjasama
    • Direktorat Pengelolaan dan Pengembangan Unit-Unit Usaha

      Fasilitas

        Makara Art Center

      Berlokasi berdekatan dengan Masjid Ukhuwah Islamiyah, Makara Art Centrum    merupakan sarana dan fasilitas yang berfungsi sebagai tempat pagelaran seni dan budaya bagi sivitas akademika UI. Pembukaan gedung ini telah dilakukan melalui acara pra peluncuran Gedung Makara Art Centrum pada Agustus 2017.

      Integrated Faculty Club

      Integrated Faculty Club adalah tempat sarana olahraga dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat dipergunakan oleh masyarakat umum. Berlokasi di area luar kampus yang berdekatan dengan restoran Mang Engking, IFC dapat digunakan untuk keperluan even-event MICE seperti lokasi meeting dan gathering perusahaan, juga venue pernikahan. Sejak tahun 2017, Faculty Club dikelola bersama dengan perusahaan properti Relife Property dengan nama Felicity Festival.

    Perpustakaan

    UI memiliki perpustakaan dengan luas bangunan 30.000 m2 serta terdiri atas delapan lantai dengan slogan “Crystal of Knowledge”. Pemancangan tiang perdana dilakukan Senin, 1 Juni 2009 dan ditargetkan pembangunnya selesai pada Desember 2009. Perpustakaan UI tersebut dirancang dengan konsep “sustainable building” yang mana kebutuhan energi menggunakan sumber terbarukan yakni energi matahari (solar energy) selain itu di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik. Area baru tersebut bebas asap rokok, hijau serta hemat listrik, air, dan kertas. Perpustakaan pusat UI tersebut akan mampu menampung sekitar 10.000 pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar 20.000 orang per hari selain itu juga akan menampung 3-5 juta judul buku. Perpustakaan ini terbuka juga untuk umum. Perpustakaan UI juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti toko souvenir, tempat makan, tempat ibadah, hingga fasilitas penunjang mahasiswa seperti fotokopi, dan kantor pos


    Asrama

    UI memiliki dua asrama, yaitu Asrama Mahasiswa UI Depok dan Asrama Mahasiswa UI Wismarini. Asrama pertama terletak di kampus Depok, dengan kapasitas 480 kamar putra dan 615 kamar putri, yang setiap kamarnya dapat diisi satu hingga tiga orang. Sementara Asrama yang lain terletak di Jl. Otto Iskandardinata no. 38 Jakarta Timur dengan kapasitas 72 kamar putra dan 111 kamar putri. Asrama Mahasiswa UI Wismarini ini khusus disediakan bagi mahasiswa yang kuliah di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan program lain yang berada di kampus UI Salemba.


    Balai Mahasiswa

    Balai mahasiswa UI Salemba merupakan salah satu fasilitas yang ada di bawah koordinasi Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni. Gedung berkapasitas 300 orang ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan seperti seminar, rapat, dan lain-lain. Selain untuk para mahasiswa dan warga UI, gedung ini juga disewakan untuk umum

    Fasilitas dan sarana olahraga

    Fasilitas dan sarana olahraga yang dimiliki oleh UI antara lain:

    • Stadion
      • Lapangan sepak bola & futsal
      • Lompat jangkit
      • Atletik
    • Indoor (gymnasium)
      • Lapangan bulu tangkis
      • Lapangan bola voli
      • Lapangan bola basket
    • Outdoor
      • Lapangan hoki
      • Lapangan tenis (4 line)
      • Lapangan basket (3 line)
      • Lapangan voli (3 line)
      • Lapangan bulu tangkis (1 line)
  • Universitas Gadjah Mada

    Universitas Gadjah Mada

    Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah perguruan tinggi negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Universitas Gadjah Mada merupakan perguruan tinggi pertama yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia setelah Indonesia merdeka. UGM berdiri pada tanggal 19 Desember 1949 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.

    Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas.Pada saat ini, UGM telah memiliki 18 fakultas dan dua sekolah, yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana. Fakultas-fakultas yang ada di UGM dibagi lagi menjadi departemen-departemen, yang membawahi program-program studi. Program-program studi yang ada di UGM meliputi program sarjana, magister, doktor, dan spesialis.

    UGM berkedudukan di bagian selatan Kabupaten Sleman, terletak di sebuah kawasan yang dikenal dengan nama Bulaksumur, yang secara administratif membentang dari Sinduadi, Mlati hingga Caturtunggal, Depok

    Sejarah

    Pembentukan

    Ditilik dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta.

    Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 yang dipromotori oleh Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario dengan pengurus yaitu Dr. Soleiman, dr. Boentaran Martoatmodjo, Dr. Soeharto, B.P.H. Bintoro, Prof. H. Farid Ma’ruf, Mr. Mangunjudo, K.P.H. Nototaruno, dan Prof. Ir. Rooseno.

    Sejak 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta memindahkan ibu kota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946,Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat.

    Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.

    Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito  yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948

    Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.

    Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1948.

    Serangan Belanda ke ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.

    Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Sutikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono, dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya

    Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Perguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno.Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Soewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.

    Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan.

    Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.

    Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:

    1. Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
    2. Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan ilmu Hayat;
    3. Fakultas Pertanian di dalamnya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;
    4. Fakultas Kedokteran Hewan;
    5. Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tata Negara, Ekonomi dan Sosiologi;
    6. Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra.

    Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota

    Perkembangan

    Tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan bagian ekonomi sehingga menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik HESP). Pada bulan September 1952 Fakultas Pertanian ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.

    Sejak September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi fakultas-fakultas baru, antara lain:

    • Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi.
    • Bagian Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Biologi.
    • Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik.
    • Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Filsafat.
    • Tingkat pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu Alam pada Bagian Sipil Fakultas Teknik dijadikan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam.
    • Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.
    • Fakultas Kedokteran Hewan diubah namanya menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

    Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan menjadi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan serta Fakultas Kedokteran Gigi.

    Pada tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani.Fakultas ini diserahkan pada Departemen Olahraga pada tahun 1963 dan menjadi Sekolah Tinggi Olahraga (STO). Hingga akhir tahun 1963 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) atau lebih dikenal Fakultas Pedagogik telah meluluskan 43 Sarjana dan 136 Sarjana Muda, sedangkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) telah meluluskan 20 Sarjana. Pada tanggal 20 Mei 1964 FIP dan FKIP UGM diserahterimakan kepada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) atau sekarang yang dikenal dengan UNY dalam upacara khusus.

    Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas, didirikan pula Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan. Sebagai penggantinya tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk melaksanakan tugas yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Namun pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah Agama. Pada tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas Kehutanan, seksi teknologi dan seksi kultur teknik menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun itu pula Jurusan Geografi pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.

    Jurusan Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian pada tanggal 8 Januari 1965 menjadi Fakultas Psikologi.

    Pada tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan yang merupakan peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

    Semenjak tahun 1985 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas Program Sarjana,dua Fakultas Program Diploma (Fakultas Non Gelar Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi) dan satu Fakultas Pascasarjana (Magister dan Doktor). Pada awal tahun 1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar Ekonomi diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke Fakultas Teknik

    Sekolah Vokasi (D4)/Sarjana Terapan

    Sekolah Vokasi dimulai pada tahun 1976–1977 saat Universitas Gadjah Mada mendirikan Pendidikan Ahli Teknik (PAT) di bawah Fakultas Teknik dan Pendidikan Ahli Administrasi (PAAP) di bawah Fakultas Ekonomi. Dalam perkembangannya, program tersebut berkembang menjadi Sekolah Vokasi pada tahun 2009 dengan sistem kurikulumnya yang mengkombinasikan 60% praktik dan 40% teori. Pada tahun 2019, program Diploma 3 yang dimiliki oleh Sekolah Vokasi ditransformasi menjadi Diploma 4 (Sarjana Terapan)

    dapun saat ini Sekolah Vokasi UGM memiliki 21 program studi, yaitu:

    • Akuntansi Sektor Publik
    • Bahasa Inggris
    • Bisnis Perjalanan Wisata
    • Manajemen dan Penilaian Properti
    • Manajemen Informasi Kesehatan
    • Pembangunan Ekonomi Kewilayahan
    • Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi
    • Pengelolaan Hutan
    • Pengembangan Produk Agroindustri
    • Perbankan
    • Sistem Informasi Geografis
    • Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
    • Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat
    • Teknologi Rekayasa Elektro
    • Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol
    • Teknologi Rekayasa Internet
    • Teknologi Rekayasa Mesin
    • Teknologi Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil
    • Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak
    • Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar
    • Teknologi Veteriner

    Sekolah Pascasarjana (multidisiplin)

    Selain Program Magister dan Doktoral yang ada di tiap fakultas, UGM juga memiliki Sekolah Pascasarjana UGM yang dimulai semenjak tahun 1950 dengan pengelolaan tersendiri setara fakultas. Diawali dengan nama Lembaga Pendidikan Doktor (LPD), kemudian berubah menjadi Fakultas Pascasarjana dan beberapa waktu menjadi Program Pascasarjana (PPs), hingga akhirnya menjadi Sekolah Pascasarjana (SPs). Saat ini Sekolah Pascasarjana memiliki 14 Program Magister dan 11 Program Doktor yang didukung oleh dosen berpengalaman dari lintas disiplin ilmu. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana mendapat kesempatan untuk belajar dari 500 dosen yang berasal dari berbagai fakultas di UGM dan 12 dosen internal Sekolah Pascasarjana UGM serta beberapa dosen tamu dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Sekolah Pascasarjana menempati gedung yang berlokasi di kawasan Kampus UGM Yogyakarta, tepatnya berada Jalan Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

    Program Master

    Studi Agama dan Lintas Budaya (ICRS & CRCS)

    • Bioetika
    • Bioteknologi
    • Ilmu Lingkungan
    • Studi Budaya dan Media
    • Studi Pariwisata
    • Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan
    • Ketahanan Nasional
    • Manajemen Bencana
    • Manajemen Pendidikan Tinggi
    • Studi Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
    • Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
    • Studi Kependudukan
    • Rekayasa Bio

    Program Doktor

    • Bioteknologi
    • Studi Antar Agama (ICRS)
    • Ekonomi Islam dan Industri Halal (CRCS)
    • Studi Seni Pertunjukan dan Seni Rupa
    • Studi Budaya dan Media
    • Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan
    • Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan
    • Studi Pariwisata
    • Ilmu Kependudukan
    • Ilmu Lingkungan
    • Ketahanan Nasional

    Program Profesi

    • Profesi Akuntan
    • Profesi Dokter Hewan
    • Profesi Apoteker
    • Profesi Dokter
    • Profesi Dokter Gigi
    • Profesi Ners
    • Pendidikan Profesi Arsitek
    • Program Profesi Insinyur
    • Profesi Insinyur Peternakan
    • Pendidikan Profesi Dietisien
    • Profesi Insinyur Kehutanan
    • pendidikan profesi psikologi

    Minat Studi
    Program studi di sekolah Pascasarjana UGM memiliki beberapa konsentrasi minat studi yaitu :

    • Ekonomi Islam
    • SIG untuk Perencanaan Spasial, Manajemen Resiko Bencana
    • Manajemen Informasi dan Perpustakaan
    • Manajemen Lingkungan
    • Perdamaian dan Resolusi Konflik
    • Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan

    Program Internasional

    Saat ini UGM memiliki beberapa program studi yang diajarkan dalam bahasa Inggris dan menerima mahasiswa Internasional. Pada tahun 2019, tercatat ada 2.284 Mahasiswa Internasional di 18 Fakultas UGM. Adapun penerimaan Mahasiswa Internasional pada tahun 2018 yang berasal dari negara – negara Asia mencapai 1.334 orang (58,4%), Eropa 566 orang (24,8%), Australia/Oceania 214 orang (9,4%), Amerika Utara (Amerika Serikat & Kanada) 101 orang (4,4%), Afrika 58 orang (2,5%) dan Amerika Selatan 12 orang (0,5%).

    Sarjana

    • Akuntansi
    • Manajemen
    • Ilmu Ekonomi
    • Hukum
    • Farmasi
    • Kedokteran
    • Ilmu Komputer
    • Psikologi
    • Kimia
    • Biologi
    • Ilmu dan Industri Peternakan
    • Ilmu Hubungan Internasional
    • Manajemen dan Kebijakan Publik
    • Ilmu Komunikasi

    Pascasarjana

    • Hukum (LLM)
    • Manajemen & Bisnis (MBA)
    • Ilmu Ekonomi Pembangunan
    • Biologi
    • Ilmu Kimia
    • Ilmu Komputer
    • Kedokteran
    • Hubungan Internasional
    • Manajemen & Kebijakan Publik
    • Ilmu Komunikasi
    • Filsafat